Laporan DPT: Menentukan Bobot 1000 Biji

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Biji merupakan alat untuk mempertahankan kelanjutan hidup jenis (spesies) suatu tumbuhan yaitu dengan cara mempertahankan atau memperpanjang kehidupan embryonic axis.  Kehidupan embryonic axis dalam biji ini kemudian berubah menjadi kehidupan bentuk baru sampai bertahun-tahun sesudah tanaman induknya mati.  Biji merupakan suatu unit organisasi yang teratur rapi, mempunyai persediaan bahan makanan yang cukup untuk melindungi serta memperpanjang kehidupannya.
Sifat agronomik suatu tanaman merupakan penampakan sifat sebagai parameter untuk mengetahui dan mengidentifikasi sifat tanaman yang memberikan manfaat untuk membedakan dengan tanaman yang lain. Karakter agronomik merupakan manifestasi dari interaksi genotip dengan kondisi lingkungan. Karakter agronomik tanaman dapat digunakan untuk analisis pertumbuhan tanaman padi, seperti tinggi tanaman, jumlah anakan produktif, jumlah gabah per malai, umur berbunga, umur panen, dan bobot 1000 biji, akan dapat mengidentifikasi faktor pertumbuhan utama yang mengendalikan hasil tanaman.
Bobot 1000 biji merupakan karakter penting dalam pengadaan suatu varietas unggul baru karena menentukan jumlah produksi. Tinggi bobot 1000 biji dipengaruhi lingkungan pada saat fase pematangan biji. Produksi adalah jumlah berat hasil yang dikumpulkan dari tempat pemeliharaan yang diusahakan dengan skala kecil maupun skala besar. Produksi padi yang tinggi merupakan salah satu sifat yang diinginkan oleh petani. Produksi padi dapat diketahui melalui karakter bobot 1000 biji, persentase gabah isi, jumlah gabah per malai, dan bobot gabah per petak efektif kg/m2.


B.     Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk menetukan bobot 1000 biji dari suatu tanaman.




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA



Bobot 1.000 biji merupakan berat nisbah dari 1.000 butir benih yang dihasilkan oleh suatu jenis tanaman atau varietas. Salah satu aplikasi penggunaan bobot 1.000 biji adalah untuk menentukan kebutuhan benih dalam satu hektar. Penentuan benih dapat dilakukan dengan menetukan bobot 1000 biji. Dengan mengetahui biji yang besar atau berat berarti menandakan biji tersebut pada saat dipanen sudah dalam keadaan yang benar-benar masak, karena biji yang baik untuk ditanam atau dijadikan benih adalah biji yang benar-benar masak. Penggunaan bobot 1000 biji adalah untuk mencari bobot rata-rata yang dapat menyebabkan ukuran benih yang konstan dalam beberapa spesies karena penggunaan contohnya terlalu banyak, hal ini dapat menutupi variasi dalam tiap individu tumbuhan (Imran, 2002).
Penentuan berat untuk 1000 butir benih dilakukan karena karakter ini merupakan salah satu ciri dari suatu jenis benih yang juga tercantum dalam deskripsi varietas. Benih dapat dihitung secara manual dengan menggunakan sebuah spatula dan diletakkan pada sebuah tempat dengan warna permukaan kontras terhadap berwarna benih, kemudian jumlah benih tersebut ditimbang. Pekerjaan menghitung jumlah benih akan lebih mudah dengan alat penghitung automatik. Bila alat tersebut digunakan secara benar maka tingkat ketepannya adalah sekitar + 5 % (Sutopo, 2002).
Penentuan benih dapat dilakukan dengan menetukan bobot 1000 biji. Dengan mengetahui biji yang besar atau berat berarti menandakan biji tersebut pada saat dipanen sudah dalam keadaan yang benar-benar masak, karena biji yang baik untuk ditanam atau dijadikan benih adalah biji yang benar-benar masak. Penggunaan bobot 1000 biji adalah untuk mencari bobot rata-rata yang dapat menyebabkan ukuran benih yang konstan dalam beberapa spesies karena penggunaan contohnya terlalu banyak, hal ini dapat menutupi variasi dalam tiap individu tumbuhan. Pada banyak spesies bobot benih merupakan salah satu ciri fenotip yang paling kurang fleksibel. Bobot 1000 biji padi dibedakan menjadi 3 kategori oleh Badan Pengendali Bimas yaitu bobot 1000 biji berukuran kecil apabila kurang dari 20 gr, ukuran sedang antara 20-25 gr, dan untuk ukuran besar lebih dari 25 gr (copeland, 1976).




BAB III
METODE PRAKTIKUM

A.    Bahan

            Pada praktikum menentukan bobot 1000 biji ini bahan yang digunakan adalah butir padi gogo dan kedelai slamet.


B.     Alat

            Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah hand counter, timbangan analitik, dan alat tulis.


C.    Prosedur Kerja

1.                  Metode 1
a.       Benih sebanyak 1000 biji diambil dan ditimbang
b.      Angka hasil penimbangan dicatat
c.       Penimbangan biji dikerjakan 5 kali ulangan
2.                  Metode 2
a.       Benih sebanyak 200 biji diambil dan ditimbang
b.      Angka hasil penimbangan dicatat
c.       Bobot 200 biji dihitung dengan menggunakan rumus :
Bobot 200 biji =
d.      Penimbangan biji dilakukan 5 kali ulangan
3.                  Metode 3
a.       Benih sebanyak kurang lebih 1000 biji diambil dan ditimbang
b.      Angka hasil penimbangan dicatat
c.       Bobot 1000 biji dihitung dengan menggunakan rumus :
Bobot 1000 biji =
d.      Penimbangan biji dilakukan 5 kali ulangan


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil Pengamatan

Metode 1
No.
Bobot 1000 biji (X)
Bobot 1000 biji (Y)
V= (M-Y)
V2
1.
25,0 gram
   gram
0,2
0,04
2.
25,2 gram
 gram
0
0
3.
25,4 gram
gram
-0,2
0,04
4.
25,0 gram
 gram
0,2
0,04
5.
25,4 gram
 gram
-0,2
0,04
126 gram

0,16

Perhitungan :
Berat rata-rata = M =  = 25,2 gram
Salah menengah =  =  =  = 0,008 gram
Kesimpulan : jadi bobot biji yang sebenarnya adalah 25,2 ± 0,008 gram

Metode  2
No.
Bobot 200 biji (X)
Bobot 1000 biji (Y)
V= (M-Y)
V2
1.
16,7 gram
+0,4
0,16
2.
16,9 gram
-0,6
0,36
3.
17,0 gram
-1,1
1,21
4.
16,7 gram
+0,4
0,16
5.
16,6 gram
+0,9
0,81
419,5 gram

2,7

Perhitungan :
Berat rata-rata = M =  = 83,9 gram
Salah menengah =  =  = 0,14 gram
Kesimpulan : jadi bobot biji yang sebenarnya adalah 83,9 ± 0,14 gram

Metode 3
No.
Jumlah Benih
Bobot 1000 biji (X)
Bobot 1000 biji (Y)
V= (M-Y)
V2
1.
557
14,1
0,14
0,0196
2.
513
13,0
0,11
0,0121
3.
472
12,1
-0,18
0,0324
4.
461
11,9
-0,36
0,1296
5.
449
11,3
0,29
0,0841
127,25

0,2778

Perhitungan :
Berat rata-rata = M =  = 25,45 gram
Salah menengah =  =  = 0,01 gram
Kesimpulan : jadi bobot biji yang sebenarnya adalah 25,45 ± 0,01 gram




B.     Pembahasan

Bobot 1.000 biji merupakan berat nisbah dari 1.000 butir benih yang dihasilkan oleh suatu jenis tanaman atau varietas. Salah satu aplikasi penggunaan bobot 1.000 biji adalah untuk menentukan kebutuhan benih dalam satu hektar. Penentuan benih dapat dilakukan dengan menetukan bobot 1000 biji. Dengan mengetahui biji yang besar atau berat berarti menandakan biji tersebut pada saat dipanen sudah dalam keadaan yang benar-benar masak, karena biji yang baik untuk ditanam atau dijadikan benih adalah biji yang benar-benar masak. Penggunaan bobot 1000 biji adalah untuk mencari bobot rata-rata yang dapat menyebabkan ukuran benih yang konstan dalam beberapa spesies karena penggunaan contohnya terlalu banyak, hal ini dapat menutupi variasi dalam tiap individu tumbuhan (Imran,2002).
Penggunaan bobot 1000 biji adalah untuk mencari bobot rata-rata yang dapat menyebabkan ukuran benih yang konstan dalam beberapa spesies karena penggunaan contohnya terlalu banyak, hal ini dapat menutupi variasi dalam tiap individu tumbuhan. Pada banyak spesies bobot benih merupakan salah satu ciri fenotip yang paling kurang fleksibel. Penentuan bobot 1000 benih berperan sangat penting dalam menentukan berapa jumlah benih yang harus di tabur dalam satu hektar lahan. Prinsip pelaksanaan penentuan berat 1000 biji adalah 1000 butir benih hasil uji kemurnian benih ditimbang dengan tingkat kepekaan penimbangan pada uji kemurnian benih.
Penentuan bobot 1000 biji suatu tanaman untuk mengetahui produktivitas suatu tanaman pada suatu luas tertentu yang diharapkan dapat menentukan hasil dari suatu varietas yang dapat beradaptasi dengan lingkungan. Untuk penentuan berat 1000 butir benih, prinsip pelaksanaannya adalah 1000 butir benih hasil uji kemurnian benih ditimbang dengan tingkat kepekaan penimbangan pada uji kemurnian benih, dapat juga dilakukan dengan penimbangan per 100 butir (Kuswanto, 1997).
Tiap varietas tanaman menpunyai ukuran berat 1000 biji yang khusus, dengan demikian perhitungan berat 1000 biji ini hanya berlaku untuk biji-biji satu tanaman. Meskipun demikian variabilitas biji yang ada disebabkan oleh beberapa faktor luar antara lain sebagai berikut (Makarim,2009):
a. Keadaan cuaca
b. Intensitas sinar matahari
c. Masa kering yang terlalu panjang
d. Pemupukan
e. Letak biji pada tanaman
Bobot 1000 biji padi dibedakan menjadi 3 kategori oleh Badan Pengendali Bimas yaitu:
•    bobot 1000 biji berukuran kecil apabila kurang dari 20 gr
•    ukuran sedang antara 20-25 gr
•    untuk ukuran besar lebih dari 25 gr.
Untuk  mengetahui berat setiap kelompok benih per  1000 butir benih, penghitungan  dapat dilakukan melalui 2 cara (ISTA) yaitu :
1.        Menghitung  seluruh benih
Seluruh  benih murni dari analisis kemurnan dihitung  (= x butir)
Benih tersebut ditimbang (= Y g)
2.        Berat 1000 butir = Z = 1000 x Y/x
Menghitung  1000 butir benih berdasarkan ulangan-ulangan,  menjadi 8 ulangan kemudian dicari koefisien  keragamannya. Bila CV > 4 maka pengujian harus diulang.
Pada praktikum ini digunakan benih padi gogo dan kedelai varietas slamet. Pengamatan bobot 1000 biji dilakukan sebanyak 5 kali ulangan dengan 3 metode. Hasil dari metode I didapatkan bobot biji sebenarnya 25,2 gram, metode II bobot bijinya 83,9 gram, dan metode III bobot bijinya 25,45 gram. Kedelai varietas slamet merupakan kategori sedang karena bobot 1000 bijinya berkisar antara 20-25 gram.
Perbedaan bobot 1000 biji dengan metode tersebut mungkin karena ukuran biji yang berbeda, isi pada setiap butir padi juga berbeda. Bobot atau besarnya biji dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu umur biji, waktu pemanenan, lama biji di lapangan sesudah masak, dan juga lingkungan (Kamil, 1979).



BAB V
SIMPULAN


1.       Bobot 1000 biji merupakan berat nisbah 1000 butir benih yang dihasilkan oleh suatu jenis tanaman atau varietas.
2.       Faktor yang memengaruhi bobot 1000 biji yaitu umur biji, lama biji berada di lapangan setelah masak, waktu pemanenan, dan lingkungan.
3.      Dari hasil pengamatan diperoleh hasil metode I didapatkan bobot biji sebenarnya 25,2 gram, metode II bobot bijinya 83,9 gram, dan metode III bobot bijinya 25,45 gram.





DAFTAR PUSTAKA

Copeland, L. O. 1976. Principles of Seed Science and Technology. Burgess Publishing Company. Minnesota. 369p]
Imran, S., Syamsuddin, dan Efendi. 2002. Analisis vigor benih padi (Oryza sativaL.) pada lahan alang-alang. Agrista 6(1):81-86.
Kamil, Jurnalis.1979.Teknologi Benih I. Angkasa Raya. Padang.
Kuswanto, H. 1997.  Analisis Benih. Penerbit Andi. Yogyakarta
Sutopo,Lita. 2002. Teknologi Benih. Universitas Brawijaya. Malang.

Makarim, A. Karim dan E. Suhartatik.2009. Morfologi dan Fisiologi Tanaman Padi. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi ITKP 11 : 306-308

Related Posts:

0 Response to "Laporan DPT: Menentukan Bobot 1000 Biji"

Post a Comment